Sabtu, 24 April 2010

Hantu di Masjid

KSAI Al Uswah (lembaga muslim alumni sma1) mengadakan up grading PH-nya di salah satu masjid besar di kota Yogyakarta. Saya termasuk di dalamnya. Acara di gelar di salah satu ruangan di masjid itu, tepatnya di lantai tiga. Menurut saya ruangan itu tersembunyi karena dari luar tidak terlihat.
Akhirnya sesi untuk malam itu selesai. Karena acara mabit, maka para akhwat pun turun untuk tidur di ruangan masjid di lantai 2. Sementara yang ikhwan tetap berada di ruang acara. Kami semua tidur di sana.

Sudah menjadi kebiasaan, saya gosok gigi sebelum tidur. Setelah saya keluar dari toilet yang ada di sebelah timur ruang acara, saya agak kaget karena teman-teman heboh. Mereka (tidak semua) bilang mendengar suara perempuan minta tolong. Tapi setelah dicek tidak ada apa-apa. Mereka sudah bertanya pada para akhwat yang berada di lantai dua dan turun ke lantai dasar. Ternyata tidak ada apa-apa. Bahkan para bapak-bapak yang sedang rapat tetap melanjutkan aktivitasnya, seolah tidak terjadi apa-apa. Begitu pula dengan orang-orang yang sekedar duduk di halaman masjid.

Akhirnya semua kembali ke atas dan melanjutkan aktivitas. Saya bersiap tidur. Baru beberapa menit saya memejamkan mata (masih belum tidur), saya terbangun karena mendengar suara pintu dibuka paksa bahkan lebih cenderung dibanting disertai dengan suara perempuan minta tolong. Ternyata yang mendengar bukan saya saja, tetapi juga teman-teman yang tadi mendengar. Mereka bilang suaranya sama persis.

Kemudian, saya dan teman-teman berpencar untuk mencari sumber suara tersebut. Ada yang keluar melihat keadaan sekitar masjid, ada pula yang turun ke lantai dua. Untuk suara yang kedua ini, ada seorang akhwat yang juga mendengar.

Setelah dicek, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan asal suara tersebut. Keadaan sekitar semuanya tenang. Bapak-bapak masih melanjutkan rapat, beberapa orang duduk-duduk di halaman-tetap menjaga motor kami, dan rumah-rumah di dekat masjid, tampak biasa-biasa saja. Hanya ada beberapa orang yang sedang turun-naik mobil. Gelagat mereka benar-benar biasa-biasa saja, tidak menunjukkan suatu hal yang ganjil.

Sementara teman-teman masih penasaran, beberapa teman berhipotesis bahwa itu adalah sebuah ringtone hp atau semacamnya. Akhirnya, kita tidur dengan tanda tanya.

Esoknya, tanda tanya pun terjawab. Saya bertanya dengan remaja masjid setempat yang semalam juga bermalam di masjid, tepatnya di ruang sekretariat. Mereka bilang tidak mendengar dan memang tidak terjadi apa-apa. Mereka pun memberi tahu bahwa memang di lantai tiga ada “itu”nya dan kadang suka memberi ucapan selamat datang kepada orang-orang baru. Tapi tidak berbahaya.

Hal di atas dibenarkan oleh Pak takmir – perkap masjid yang tinggal di depan masjid, memang di ruang itu ada “itu”-nya. Istrinya pun juga punya pengalaman metafisik di ruangan itu.

Sungguh aneh tapi nyata, kami semua mengalami pengalaman dengan “itu” di dalam masjid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar